Siswa SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta Gunakan Limbah untuk
Baju Tari Boneka
Dua siswi SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta dengan membuat
Barbie berbusana tari kebiasaan memiliki Jual Boneka Doraemon Wisuda bahan basic limbah perca serta plastik
atau lebih di kenal dengan nama Barbara Cantik.
Limbah serta sampah plastik senantiasa jadi masalah di
lingkungan kita. Untuk menangani problem itu pastinya kita butuh lakukan
pemrosesan limbah serta sampah plastik jadi lebih ramah lingkungan.
Sebagian pihak kelihatannya telah mulai coba membuat limbah
itu jadi bentuk beda seperti tas, atau kerajinan tangan yang lain hingga limbah
itu dapat lebih mempunyai nilai manfaat.
Industri ekonomi kreatif dari limbah serta plastik berikut
yang mulai dicoba oleh dua siswi SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta dengan membuat
Barbie berbusana tari kebiasaan memiliki bahan basic limbah perca serta plastik
atau lebih di kenal dengan nama Barbara Cantik.
Keduanya yaitu An Nisaa' Nuur Kumala Dewi (15) serta Harvi
Dievana Silmi Nabila Azmy (15) yang membuat Barbara Cantik dengan memakai
limbah plastik serta kain perca.
Lewat boneka Barbie yang telah di kenal dipasaran, dua siswi
kelas X ini akan mengenalkan baju tari kebiasaan supaya lebih akrab di beberapa
kelompok terutama anak-anak.
" Ini semuanya bermula dari hasrat kami untuk terjun
didunia ekonomi kreatif dengan memakai limbah plastik serta perca yang kurang
di perhatikan. Lalu terwujudlah Barbie berbusana tari kebiasaan memiliki bahan
basic limbah perca serta plastik ini karna kami juga mempunyai hasrat untuk
mengenalkan orang-orang Indonesia mengenai tarian Jawa, " tutur Dieva yang
didapati Tribun Jogja Senin, (17/10/2016), di Perpustakaan SMA Muhammadiyah 7
Yogyakarta.
Inspirasi serta pelaksanaan Barbara Cantik ini juga diawali
pada September 2016 lantas waktu keduanya akan ikuti perlombaan karya ilmiah
remaja terkait mengenai ekonomi kreatif.
Serta saat ini, product yang mereka bikin telah usai pada
satu baju tarian yakni baju Tari Golek Ayun-Ayun. Mereka juga merencanakan
untuk membuat 4 gunakan Barbie berbusana tari Surung Dayung, Srikandi Suradewati,
Srikandi Bisma, Rama Shinta.
Untuk membuat baju Barbie itu, disebutkan Dieva pihaknya
mesti mulai untuk menggambar polanya terlebih dulu lantas menggunting, serta
menjahitnya dengan memakai tangan, ada juga yang cuma memerlukan lem tanpa ada
dijahit.
Mungkin saja kesemua itu tampak cukup gampang tetapi
kesusahan yang mereka jumpai sampai kini yaitu mencari kain perca yang sesuai
sama motif dari baju tari aslinya.
" Konveksi kan berbahan bebas, nah kami kesusahan untuk
mencari motifnya. Seperti pada baju tari golek ayun-ayun ini, kami mesti
mencari kain batik yang bermotif parang, " imbuhnya.
Product ke-2 siswa ini juga sudah memperoleh animo dengan
dipilih untuk mewakili DIY dalam perlombaan Karya Ilmiah di UNNES, Menyambut
Indonesia emas 2045, pada 29 Oktober 2016 yang akan datang di Semarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar